Hari ini kita belajar hal yang kecil yuk tapi dari semua ini mungkin kita
bisa beljar apa itu hidup, kita mungkin sering menggunakan pensil, dan jika
kita memperhatikan sebuah pensil mungkin kita harus belajar hal hal ini dari
sebuah Pensil.
1. Pensil Itu Bisa
Melakukan Hal Luar Biasa dengan Bimbingan Tangan yang Memakainya.
“rul, kamu lihat kan bahwa sebuah pensil bisa menulis apa saja, tapi tentu saja
ia butuh bimbingan dari tangan yang memakainya kan? Tanpa tangan itu, pensil
tidak bisa apa-apa kan? Untuk itu selayaknya kamu jangan pernah lupa kalau ada
tangan yang selalu membimbing langkahmu dalam hidup ini. Kita menyebutnya
tangan Tuhan, Dia akan selalu membimbing kita menurut kehendak-Nya. Dan kamu
tidak perlu takut menjalani hidup ini sebab, ada Tuhan yang selalu siap
menolong dan membantu kamu menjadi orang yang lebih baik.”
“Setuju, cu?
2. Pensil Itu Sering Diruncing dan Hasilnya Ia
Jadi Tajam dan Semakin Oke
“Coba nenek tanya, enakan menulis pakai pensil runcing (tajam) atau yang yang
tumpul?”
“Yang runcing dong, nek.”. Jawab erul dengan penuh kepolosan.
Nah maka dari itu si pensil harus sering diruncing agar ia makin runcing dan
enak digunakan. Begitu juga dengan kehidupan kita ini, kita akan sering
“diruncing” agar kualitas hidup kita bisa semakin baik lagi.
Diruncing itu terkadang bisa sakit, jadi jangan heran ya cu kalau nanti seiring
waktu kamu akan menerima beberapa rasa sakit, entah itu ketika kamu gagal,
ketika kamu putus cinta, ketika kamu melakukan salah, dan banyak lagi. Tapi
yakinlah bahwa ada “tangan tadi”. Si tangan pasti tahu yang terbaik untuk kamu,
tangan itu tidak akan membuatmu menderita sebab tujuan-Nya adalah menjadikan
kamu lebih oke dan mantap tadi .
3. Kadang-Kadang Tulisan si Pensil Harus Dihapus
“Kadang-kadang ketika erul menulis, pasti pernah salah kan?” Tanya sang nenek.
Nah erul harus menghapus tulisan itu, bukan? Begitu pula dengan pensil.
Nah kehidupan kita juga begitu, cu. Kita kadang-kadang pasti pernah salah,
entah itu salah bicara, salah makan, salah tindakan dan banyak lagi. erul tidak
perlu takut salah, sebab dari salah tersebut erul bisa banyak belajar agar jadi
lebih baik.
Tapi ingat ya rul, jangan salah di kesalahan yang sama. Belajar dari sana, cu.
Akan tetapi, cu. Karena baiknya “si tangan” yang memakai pensil tadi, kesalahan
penulisan pensil itu bisa selalu dihapus. Dihapus di sini dalam artian
dihilangkan untuk selanjutnya diperbaiki. Jadi kita di hidup ini selalu punya
kesempatan untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan yang sudah kita lakukan. Jadi
damailah dalam hidup ini kalau kita berbuat baik.
4. Lebih Penting Bagian Dalam Pensil
Cu, tahukah kamu bahwa bagian paling penting dari sebatang pensil itu adalah
bagian inti (bagian dalamnya). Batangan pensil itu lebih penting dari kayu yang
ada di luarnya. Tanpa batangan itu, sebuah pensil tidak bisa menulis.
Nah demikian pula dengan hidup kita ini, cu. Pesona dari dalam diri kita itu
haruslah sebagus mungkin. Mungkin orang bisa bagus di luar (penampilannya),
tapi barangkali keindahan jiwanya tak sebagus atau secantik penampilan luarnya.
Untuk itu, erul jangan mudah tertipu oleh pesona luar ya.
5. Tulisan si Pensil Selalu Menimbulkan Bekas
Pensil itu ya rul, biarpun tulisannya sudah dihapus tetap aja ada bekas coretan
di kertas. Jadi begitu juga hidup ini, rul. Biarpun kamu sudah memperbaiki
keslahan yang sudah terjadi, erul tetaplah harus belaku santun dan penuh hormat
kepada siapa saja. Sebab perilaku dan tindakan-tindakan erul selalu membekas di
hati setiap orang yang berjumpa dengan erul. Mudah-mudahan jika yang membekas
adalah sesuatu yang positif, maka makin banyak orang yang suka, hormat dan
menghargai erul.
“Nah erul, bagaimana? Kamu mengerti kan.” Tanya nenek dengan penuh kasih,
suasana sore itu benar-benar indah. Terlihat beberapa meter dari tempat duduk
sang nenek, ada kakek yang lagi mengambil foto matahari terbenam.
Nenek doakan erul bisa memahami dan menerapkan semua filosofi pensil tadi.
Sip deh mungkin kita bisa belajar dari semua itu.